Jumat, 11 September 2009

Agar Otak Enggak Lemot

Shutter Stock
Campurkan blueberry ke dalam smoothie.
/
Jumat, 11 September 2009 | 11:49 WIB

KOMPAS.com - "Apa ya, judul filmnya Cindy Crawford dulu itu? Yang film action?" tanya seorang teman, yang tahu bahwa Anda penggemar film. Bukannya langsung menjawab, keringat Anda malah mengucur deras. Otak berpikir keras, "Apa ya, judulnya?" Bukankah ini pertanyaan gampang yang dulu pasti akan Anda jawab dengan mudah? "Hm... ini pasti faktor U!" ujar Anda dalam hati.

Bila hal seperti ini terjadi, tak usah panik. Anda dapat menetralkan perubahan otak yang disebabkan oleh usia (yang biasanya dimulai pada umur 30-an) dengan aktivitas sederhana yang dijamin mampu memelihara dan memperkuat otot mental Anda. Berikut adalah lima cara mudah yang bisa tetap menjaga otak tetap cepat dan tajam tersebut:

1. Aerobik dan jalan cepat
Olahraga dipercaya mampu menangguhkan penyakit dementia, selain dapat membalikkan penuaan otak. Tim dari Beckman Institute, University of Illinois, baru-baru ini mempelajari kembali berbagai studi yang pernah dibuat, dan mendapati bahwa latihan aerobik dapat mendongkrak kecepatan dan ketajaman otak, serta menambah volume jaringan otak. Anda bisa mencoba jalan cepat selama 50 menit, tiga kali seminggu, untuk mendapatkan efek perkembangan otak ini. Para peneliti University of Michigan juga mendapati bahwa orang yang biasa jalan cepat di taman yang dikelilingi pepohonan juga mampu meningkatkan memorinya sebanyak 20% daripada yang berjalan pagi di jalan raya.

2. Gosok gigi dan floss
Kesehatan gigi sering dikaitkan dengan kesehatan otak, demikian menurut penelitian para psikiater dan dokter gigi dari Inggris. Setelah mengobservasi ribuan responden berusia 20-59 tahun, tim ini mendapati bahwa gingivitis dan penyakit yang menyerang gusi akan menyebabkan penurunan fungsi kognitif orang dewasa. Dan hal ini tak cuma terjadi pada kaum lansia, lho. Saran dokter gigi adalah, menggosok gigi selama 2 menit setidaknya sekali sekali, dan membersihkan gigi dengan dental floss sesudahnya.

3. Mengonsumsi blueberry
Penelitian baru menunjukkan bahwa buah-buahan yang berwarna gelap akan membantu menajamkan proses berpikir. Para peneliti dari National Institute on Aging dan Tufts University melakukan eksperimen dengan tikus jantan yang diinjeksi dengan asam kainic (asam tumbuhan laut yang biasanya terdapat pada rumput laut) untuk menirukan stres oksidatif yang terjadi karena penuaan. Tikus yang diberi makanan yang mengandung 2% ekstrak blueberry mampu menavigasi tempat yang menyesatkan dengan lebih baik daripada tikus yang tidak mendapatkan senyawa ini.

Dalam studi yang lain, peneliti yang sama menemukan bahwa tikus yang mengonsumsi blueberry menunjukkan pertumbuhan sel yang meningkat dalam hippocampus, komponen utama dalam otak. Menurut teori para peneliti, anthocyanin -pigmen biru tua yang ditemukan pada blueberry- adalah yang menyebabkan perubahan kognitif tersebut.

Untuk menikmati blueberry, taburkan buah-buahan ini pada sereal atau yogurt, atau campurkan pada smoothie. Jika buah ini sedang tidak musim, belilah blueberry beku.

4. Mainkan puzzle
Dalam sebuah survei yang digelar University of Alabama terhadap hampir 3.000 pria dan wanita, mereka yang berpartisipasi dalam 10 sesi latihan pendongkrak otak selama 60-75 menit, mampu menajamkan kemampuan mental mereka sehingga otak berfungsi layaknya orang yang berusia 10 tahun lebih muda. Untuk memainkan puzzle, mulailah dengan jenis yang mudah lebih dulu. Begitu kemampuan Anda meningkat, cari jenis yang lebih menantang.

5. Meditasi
Meditasi tidak sekadar menjadi pelepas stres, tetapi juga meningkatkan komponen utama sistem saraf pusat pada otak. Responden yang mengikuti survei dari Massachusetts General Hospital di Boston tampak telah mengalami pertumbuhan dalam korteks, suatu area di dalam otak yang mengontrol memori, bahasa, dan proses sensor. Orang yang terbiasa meditasi, menurut studi dari University of Kentucky, mampu menjalani tes ketajaman mental lebih baik daripada yang tidak pernah meditasi.

Jadikan meditasi sebagai kebiasaan Anda, dengan melakukannya selaam 40 menit setiap hari. Anda bisa mengawalinya selama 15 menit saat istirahat makan siang, atau sebelum berangkat ke kantor. Duduk tegak, tutup mata, dan fokuslah pada apa pun yang Anda alami saat itu. Entah mendengar suara burung berkicau, hujan yang turun, atau bahkan suara nafas Anda sendiri.

Pornografi Menurunkan Kecerdasan

Jakarta, Pornografi kerap dituding sebagai perusak moral. Namun bisakah pornografi menurunkan kecerdasan dan IQ seseorang? Para ahli mengatakan bisa! Otak manusia ternyata bisa tidak berfungsi jika terlalu sering melihat sesuatu yang berbau porno.

Sebanyak 70 persen informasi masuk melalui mata. Dan masuknya informasi melalui mata inilah yang terkadang tidak bisa dianalisis dan disaring oleh otak. "Melihat itu seharusnya memakai otak, bukan hanya mata saja," ujar Adre Mayza, SpK (K), Kabid Pemeliharaan Peningkatan Intelegensia Kesehatan, Depkes RI dalam acara Optimalisasi Peningkatan Intelegensia Otak di GKBI, Sudirman, Jakarta (10/9/2009).

Dalam setiap tahap perkembangan umur, otak manusia menglami perubahan fungsi. Ketika masih bayi dan anak-anak, manusia masih menggunakan bagian otak primitifnya yaitu masih menggunakan naluri alamiahnya. Menjelang remaja, otak bagian belakanglah yang lebih banyak berfungsi sedangkan ketika dewasa otak depan yang lebih aktif.

Dari seluruh tahap perkembangan otak itu, ternyata remajalah yang paling berpotensi mengalami kerusakan otak akibat pornografi. "Remaja adalah kelompok yang paling fatal rusaknya jika sudah kena pornografi. Itu karena bagian otak yang lebih berfungsi pada remaja adalah otak belakang yang tugasnya hanya menerima informasi tanpa melalui proses penyaringan atau analisis di bagian otak depan," jelas Adre.

"Jika diibaratkan, pornografi itu seperti coklat, sama-sama bikin orang ngiler dan kecanduan. Tapi bedanya, orang yang ngiler coklat bisa beli coklat itu kapan aja tapi kalau remaja yang udah ngiler ngeliat hal-hal yang berbau porno nggak punya pelampiasan, akhirnya melakukan onani dan karena enak jadi ketagihan," ujar Adre.

Menurut Adre, ketika seorang remaja melihat atau mendengar sesuatu yang berbau porno, semua rangsangan itu akan langsung masuk ke otak belakang tanpa tersaring. "Otak belakang memang tidak bisa menyaring informasi, tugasnya hanya menerima saja," tutur Adre.

Lalu ketika rangsangan itu sudah masuk, otak akan mengeluarkan cairan atau zat neurotransmiter yang disebut Delta-FosB. Zat itulah yang membuat nafsu atau libido seseorang meningkat. "Bisa dibilang zat di dalam otak itulah yang bikin 'itunya' berdiri," ujar Adre.

Ketika lebih banyak informasi tentang pornografi yang masuk ke otak, fungsi otak pun lebih banyak teralih pada bagian belakang. "Itu artinya bagian otak lainnya menjadi kurang aktif, terutama otak bagian depan yang seharusnya mulai diasah sejak remaja," jelasa Adre.

Semakin sering otak belakang dipakai dan semakin jarang otak depan dipakai, seseorang bisa mengalami fungsi kognitif dan kecerdasan. Padahal yang mempengaruhi kecerdasan seseorang adalah ketebalan korteks yang ada di bagian otak depan. "Semakin banyak atau rimbun dendrit-dendrit di bagian otak depan, semakin cerdas seseorang," jelas Adre.

Itulah sebabnya mengapa pornografi bisa menurunkan kecerdasan orang, terutama remaja. "Karena remaja lebih banyak menerima informasi daripada menganalisanya. Kalau orang dewasa mungkin sudah bisa menganalisa, apalagi kalau udah punya istri untuk pelampiasannya. Kalau remaja mau gimana lagi selain onani?" imbuhnya.

Adre pun menyebutkan sebuah penelitian yang mengatakan bahwa seseorang yang sewaktu remajanya sering melihat pornografi, kemungkinan selingkuhnya lebih besar ketika dia sudah menikah ketimbang mereka yang jarang melihat pornografi. "Karena di dalam otaknya selalu terbayang yang lebih dan lebih, jadi merasa tidak puas," ujarnya.